Rabu, 22 Oktober 2014

Motif-motif Klasik Batik (1)

Batik Tambal
Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain batik bermotif tambal dipercaya bisa membantu kesembuhan orang yang sakit. Caranya adalah dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan kain motif tambal. Kepercayaan ini muncul karena orang yang sakit dianggap ada sesuatu “yang kurang”, sehingga untuk mengobatinya perlu “ditambal”.



Batik Petani
merupakan batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan.

Batik Sudagaran
Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.



Truntum
Kain ini dipakai oleh orang tua pengantin dalam upacara pernikahan. Truntum berarti menuntun, diharapkan sipemakai/orang tua mempelai mampu memberikan petunjuk dan contoh kepada putra-putrinya untuk memasuki kehidupan baru berumah tangga yang penuh liku-liku.


Selasa, 21 Oktober 2014

Sejarah Batik



Secara etimologi kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu”tik” yang berarti titik / matik (kata kerja, membuat titik) yang kemudian berkembang menjadi istilah ”batik” (Indonesia Indah ”batik”, 1997, 14). Di samping itu mempunyai pengertian yang berhubungan dengan membuat titik atau meneteskan malam pada kain mori. Menurut KRT.DR. HC. Kalinggo Hanggopuro (2002, 1-2) dalam buku Bathik sebagai Busana Tatanan dan Tuntunan menuliskan bahwa, para penulis terdahulu menggunakan istilah batik yang sebenarnya tidak ditulis dengan kata”Batik” akan tetapi seharusnya”Bathik”.

Hal ini mengacu pada huruf Jawa ”tha” bukan ”ta” dan pemakaiaan bathik sebagai rangkaian dari titik adalah kurang tepat atau dikatakan salah. Berdasarkan etimologis tersebut sebenarnya batik identik dikaitkan dengan suatu teknik (proses) dari mulai penggambaran motif hingga pelorodan. Salah satu yang menjadi ciri khas dari batik adalah cara pengambaran motif pada kain ialah melalui proses pemalaman yaitu mengoreskan cairan lilin yang ditempatkan pada wadah yang bernama canting dan cap.

Batik telah dikenal sejak jaman Majapahit dan masa penyebaran Islam. Batik pada mulanya hanya dibuat terbatas oleh kalangan keraton, hanya dikenakan oleh raja dan keluarga serta pengikutnya. Oleh para pengikutnya inilah kemudian batik dibawa keluar keraton dan berkembang di masyarakat hingga saat ini. 

Hari Batik Nasional


Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari batik Nasional. Hal itu ditetapkan setelah Badan PBB untuk kebudayaan, UNESCO, menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) di tanggal tersebut. Bahkan menurut wikipedia, tanggal ini tidak hanya diperingati sebagai Hari Batik nasional, namun juga UNESCO menetapkan sebagai hari batik sedunia.

Batik merupakan budaya yang telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya yang berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Zat perintang yang sering digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif yang mempunyai sifat-sifat khusus.

UNESCO menulis dalam situs resminya, batik Indonesia memiliki banyak simbol yang bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah itu sendiri. Batik dinilai sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seseorang di Indonesia sejak lahir hingga meninggal.

Senin, 20 Oktober 2014

Jajanan Masa Kecil : Kue Putu


Siapa yang tidak kenal dengan jajanan masa kecil ini? Putu, yang isiannya berupa gula merah dan ditaburi dengan kelapa parut. Kue putu (dari bahasa Jawa, puthu) adalah jenis makanan Indonesia berupa kue yang berisi gula jawa dan parutan kelapa, tepung beras butiran kasar. Kue ini di kukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan dan dijual pada saat matahari terbenam sampai larut malam. Suara khas uap yang keluar dari alat suitan ini sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagang yang berjualan.

Kebanyakan warna dari kue putu ini adalah putih dan hijau. Sejumlah pedagang masa kini mengganti bambu dengan pipa PVC dengan alasan kepraktisan, meskipun dari segi kesehatan penggunaan PVC membahayakan.

Kue putu sendiri sudah merambah ke negara lain, seperti Singapura dan Malaysia, meskipun nama dan bentuk untuk kue ini sedikit berbeda, tetapi rasanya sendiri sama dengan kue putu tradisional Indonesia itu sendiri.

Pesta Buku Semarang (akhir Oktober - November)



Pada tanggal 31 Oktober sampai 6 November 2014, di Gedung Wanita, Jln. Sriwijaya No. 29 Semarang, akan diadakan pameran buku juga berbagai lomba yang dikemas dalam “Pesta Semarang Sejuta Buku 2014”.

Pameran ini mengangkat tema "Perpustakaan Cerdaskan Bangsa Wujudkan Semarang Gemar Membaca". Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati dan mengenang Hari Pahlawan tahun 2014. Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Semarang akan menyelenggarakan Pameran Buku, Pameran Aluttista (alat utama sistem persenjataan) dari TNI AL.

Salah satu komunitas yang akan turut meramaikan acara ini adalah komunitas bambu atau yang sering disebut Kobam, di mana mereka sering menerbitkan buku-buku sejarah.

Jumat, 17 Oktober 2014

Mengenal Batu Permata (2)

4.   Ametis/Batu kecubung (Amethyst)


Ametis atau batu kecubung terbentuk dari Silika. Biasanya, ametis berwarna merah muda sampai ungu tua. Karena warna ungu selalu dikaitkan dengan warna kerajaan, maka batu ametis sering digunakan dalam pembuatan barang-barang yang ada di kerajaan Inggris.

Nama batu ametis berasal dari bahasa Yunani yang artinya “tidak mabuk”. Masyarakat Yunani pada masa itu percaya bahwa jika seseorang meminum anggur yang terdapat dalam gelas yang terbuat dari ametis, maka orang tersebut tidak akan mengalami mabuk. Batu ametis pernah menjadi batu yang lebih berharga dari pada berlian. Umumnya, batu ametis akan bersinar terang setelah dijemur dalam waktu yang cukup lama.

5.   Zamrud (Emerald)


Zamrud berwarna hijau dan terbuat dari silikat beril. Penghasil zamrud kualitas tinggi adalah Kolombia, Siberia, Afrika Selatan, Zimbabwe, Australia, dan Brazil. Warna yang paling ideal untuk zamrud adalah hijau daun. Seperti halnya batu rubi, warna hijau pada zamrud juga dihasilkan oleh kromium. Salah satu keunggulan dari batu jenis ini adalah pada warnanya yang tidak mudah berubah serta daya tahannya terhadap suhu tinggi.

Dalam masa proses kristalisasi pada batu zamrud, beberapa gangguan geologi selalu terjadi. Itulah sebabnya semua zamrud ditemukan dalam keadaan cacat seperti retak, bergelembung, terdapat butiran kristal karbon asing di dalamnya, serta ketidaksempurnaan-ketidaksempurnaan lainnya. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat disembunyikan dengan mengolesi minyak mineral maupun dengan melakukan proses iradiasi. Jika anda menemukan batu zamrud yang tanpa cacat sedikitpun, maka berwaspadalah. Bukan berarti anda telah menemukan batu zamrud yang paling sempurna, namun ciri tersebut justru menunjukkan bahwa batu yang anda temukan merupakan imitasi.

6.   Giok (Jade)


Batu giok sudah dikenal oleh bangsa Cina pada tahun 4000 SM sebagai bahan utama dalam pembuatan aksesoris, senjata, maupun perabotan. Dalam seni pengobatan Timur, batu giok diyakini sebagai perangsang aliran Chi (energi murni). Energi murni ini dianggap mampu mencegah penuaan sel-sel tubuh dan mengatasi aneka penyakit. Sementara itu, di suku Maya dan Inca, batu ini dianggap sebagai “Pembawa Keselamatan dan Kesehatan”.

Batu giok terdiri dari 2 jenis, yaitu Nephreit dan Jadeit. Nephreit memiliki warna yang agak keputih-putihan, sementara itu, jenis Jadeit lebih keras daripada nephreit, namun juga lebih mudah mengalami keretakan.

Sampai saat ini, masyarakat masih mempercayai keberadaan batu giok sebagai sarana pengobatan. Di Indonesia, terapi batu giok bukanlah merupakan istilah yang asing lagi di telinga sebagian besar warga negaranya. Batu giok memang dapat memancarkan sinar infra merah yang dapat memperlancar aliran darah. Selain itu, gelombang yang terpancar dari batu giok dapat melancarkan metabolisme tubuh serta menghancurkan timbunan lemak.


7.   Ratna Cempaka (Topaz)


Ratna cempaka terbentuk dari aluminium oksida dan kiezelzuur ini dikenal pula dalam berbagai nama, seperti batu daud, mirah cempaka dan selong. Walaupun batu topaz tergolong batu yang keras, namun batu tersebut tidak boleh berada dalam perubahan suhu hebat yang mendadak, sebab hal itu dapat membuat batu topaz retak. Dahulu, orang berpikir bahwa batu topaz selalu berwarna kuning. Kini, telah dikenal berbagai macam variasi warna topaz, seperti cokelat, bening, merah muda, ungu dan biru. Topaz biru umumnya berasal dari Cina. Topaz merah dan jingga merupakan jenis topaz yang termurah.

Topaz yang berkualitas tinggi mempunyai kilau yang sangat cemerlang, terang dan bening. Jika topaz tersebut disentuh maka akan terasa licin di tangan. Api atau listrik dapat keluar apabila kita menggosok topaz dengan keras dan cepat. Sedangkan untuk membuktikan keaslian sebuah topaz, kita dapat melakukannya dengan memasukkan topaz dalam bromoform (semacam cairan yang dapat dibeli di apotik). Jika topaz itu mengapung, maka topaz tersebut palsu.

sumber : http://trisniannisasmi.wordpress.com/2012/06/10/yuk-kita-mengenal-7-batu-mulia-terkenal-di-dunia/

Mengenal Batu Permata (1)

1.   Berlian/intan (Diamond)


Berlian merupakan batu permata terkeras di dunia dan terbentuk dari karbon. Pertama kali, berlian ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1870. Pertambangan berlian yang terkenal di Indonesia berada di Martapura, Kalimantan Selatan. Dari semua batu mulia, berlian bukan hanya batu yang paling keras tetapi juga mempunyai kemampuan paling baik dalam membiaskan cahaya. Warna-warna berlian beraneka ragam seperti kuning, kuning muda, kebiru-biruan, merah, biru kehijau-hijauan, merah jambu, merah muda, kuning kecoklat-coklatan, dan lain-lain.

Berlian berwarna hijau daun merupakan jenis berlian yang langka. Berlian berwarna hitam dinamakan carbonado. Sedangkan yang paling umum dikenal adalah berlian tak berwarna alias transparan. Berlian dapat terbakar dalam tanur listrik pada suhu 2000 derajat Celsius dan menjadi karbondioksida.

2.   Safir (Sapphire)


Batu safir merupakan batu permata yang terkenal karena keeleganan warnanya dan terbentuk kristal dari aluminium oksida (korondum). Orang kebanyakan mengira bahwa safir hanya berwarna biru saja. Padahal, safir memiliki beberapa macam varian warna, di antaranya ungu, kuning pupus, jingga dan lain-lain.

Safir yang memiliki warna selain biru tersebut dinamakan fancy sapphire. Warna-warna tersebut bergantung pada kandungan zat yang berada dalam batu safir, seperti titanium dan besi. Selain unsur-unsur itu, warna pada batu safir juga tergantung pada zat khas yang dimiliki batu safir, yakni korondum. Sementara itu, warna yang paling ideal untuk batu safir adalah biru langit. Warna biru yang terlalu pekat atau malah terlalu pudar dapat menurunkan nilai harganya.

3.   Rubi/Batu delima (Ruby)


Sama dengan safir, rubi juga merupakan salah satu bentuk kristal dari korondum. Rubi mentah berwarna merah delima, dan jika digosok/dihaluskan akan menghasilkan warna merah darah. Warna merah pada rubi berasal dari zat yang disebut dengan kromium. Rubi merupakan salah satu batu mulia yang keberadaannya jarang ditemukan, apalagi rubi dengan kualitas yang baik. Rubi merupakan satu dari empat batu berharga selain berlian, safir dan zamrud. Selain warna merah, rubi juga dapat berwarna merah muda atau merah gelap, tergantung pada kandungan kromium. Semakin keruh warna rubi, maka semakin rendah pula kualitasnya. Begitu pula sebaliknya. Rubi mempunyai skala kekerasan 9 Mohs.


sumber : http://trisniannisasmi.wordpress.com/2012/06/10/yuk-kita-mengenal-7-batu-mulia-terkenal-di-dunia/