Jumat, 17 Oktober 2014

Mahabarata


Serial Mahabarata saat ini cukup digandrungi oleh banyak orang. Selain karena tokoh-tokohnya yang menarik, cantik dan tampan, juga karena ceritanya pun bagus. Mahabarata penuh dengan cerita filosofi dan kebaikan-keburukan. Di sini kita bisa belajar banyak dari tokoh-tokoh yang ada dan bagaimana mereka berinterkasi satu sama lain. Tokoh utama dalam Mahabarata ini tentu adalah hubungan antara Pandawa (anak-anak raja Pandu) dan Kurawa (anak-anak raja Destrarastra).

Dalam ceritanya, Pandawa merupakan di pihak yang benar dan mencoba meminta hak-nya di mana Kurawa tidak menginginkannya. Mereka saling beradu intrik-politik, bahkan melakukan perang besar demi terwujudnya kebenaran. Beberapa tokoh yang terkenal dalam Mahabarata adalah:

1. Bisma
Bisma merupakan putra Raja Sentanu dengan istri pertamanya yaitu Dewi Gangga. Seharusnya, Bisma-lah yang menjadi Raja, tapi karena dia tidak ingin terjadi perebutan kekuasaan antara dirinya dengan anak-anak dari istri kedua, dia pun bersumpah untuk tidak menjadi Raja dan berpihak pada Hastinapura.

2. Destrarastra
Secara garis keturunan, Destrarastra sebenarnya berhak untuk menjadi raja. Namun, karena dia cacat sejak lahir (buta), akhirnya tahta pun jatuh pada adiknya, yaitu pandu. Setelah Pandu mundur dari takhta, barulah dia yang naik dan menjadi Raja menggantikan adiknya. Dia merupakan Ayah dari para Kurawa.

3. Pandu
Pandu merupakan adik Destrarastra dan juga Ayah dari Pandawa. Dia menjadi raja Hastinapura menggantikan kakaknya karena kakaknya buta. Namun karena tidak sengaja membunuh seorang resi/pertapa, Pandu pun memutuskan memutuskan untuk mundur dan pergi ke hutan menjadi pertapa demi menebus dosanya.

4. Gandari
Istri Destrarastra dan sekaligus ibu para Kurawa. Dia juga adik dari Sangkuni

5. Kunti
Ibu dari Yudhistira, Bima dan Arjuna. Dia adalah istri pertama Pandu.

6. Madrim
Ibu dari Nakula dan Sadewa. Dia adalah istri kedua Pandu.

7. Duryudana dan Para Kurawa
Duryudana adalah anak tertua dari seratus anak Destrarastra yang disebut Kurawa. Dia sangat berambisi menjadi raja Hastinapura. Bersama dengan adik-adiknya dia ingin menyingkirkan para Pandawa dengan segala cara, hingga terjadilah perang Barathayuda. Di pertempuran hari terakhir dia kalah dari Bima dan terbunuh.

bersambung....

Related Posts:

  • Museum Kereta Api Ambarawa Sebelum menjadi tempat wisata, museum kereta api Amabarawa merupakan sebuah stasiun kereta api. Stasiun tersebut sengaja dibangun, atas perintah Raja Willem I, untuk keperluan menganngkut tentara Belanda pada masa ko… Read More
  • Motif-Motif Klasik Batik (2) Ciptoning Diharapkan pemakainya menjadi orang yang bijak, mampu memberikan petunjuk tentang keluhuran budi dari jalan yang benar sesuai dengan Yang Maha Kuasa. Sido Mulyo Bermakna dharma, kemakmuran dan melindungi bumin… Read More
  • Rotasi dan Revolusi Bumi Bumi adalah salah satu planet, dari planet-planet dalam tata-surya. Seperti yang terjadi pada planet-planet lain, bumi juga mengalami dua macam gerak putaran, yaitu gerak rotasi dan gerak revolusi. Gerak rotasi adalah ge… Read More
  • Motif-motif Klasik Batik (1) Batik Tambal Tambal memiliki arti tambal bermakna menambal atau memperbaiki hal-hal yang rusak. Dalam perjalanan hidupnya, manusia harus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik, lahir maupun batin. Dahulu, kain ba… Read More
  • Sejarah Batik Secara etimologi kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu”tik” yang berarti titik / matik (kata kerja, membuat titik) yang kemudian berkembang menjadi istilah ”batik” (Indonesia Indah ”batik”, 1997, 14). Di samping itu… Read More